Minggu, 04 Agustus 2013

Yuk, Jaga Sejak Dini Demi Masa Depan..

Ibarat pepatah, sedia payung sebelum hujan, demikianlah seharusnya kita menjaga kesehatan tubuh. Menjalani hidup dengan sehat, untuk memetik banyak manfaat bagi diri sendiri.

Menjaga kesehatan berlaku bagi siapa saja, termasuk kaum wanita. Terlebih wanita dianugerahi organ tubuh yang cukup kompleks namun menjadi inti dalam keberlangsungan umat manusia. Sesuai siklus reproduksinya, perjalan seorang wanita diawali dari tahap menstruasi, yang normalnya terjadi pada saat memasuki masa pubertas di usia 10-16 tahun.

Setelah mencapai usia 45 tahun ke atas, tergantung pada kesehatan dan faktor-faktor lainnya, seorng wanita akan mengalami masa menopause. Masa ini adalah akhir dari kemampuan untuk menstruasi dan menandai akhir dari masa kehamilan seorang wanita.

Siklus hidup tersebut tentunya membawa perubahan bagi wanita yang tanpa disadari berisiko memunculkan gangguan kesehatan. Contoh mudahnya, ketika seorang wanita memasuki masa menstruasi.

Menstruasi
Periode ini adalah siklus terpanjang yang dialami setiap wanita hingga akhirnya memasuki masa menopause. Rentang waktunya rata-rata 28 hari (berkisar 21 sampai 40 hari) , yang dapat bervariasi pada setiap wanita tergantung kesehatan fisik, emosi, dan nutrisi wanita itu. Sementara lama waktu menstruasi berkisar antara 3-8 hari dan juga berbeda-beda untuk setiap wanita.

Siklus ini pun tidak luput dari berbagai keluhan fisik dan psikis. Wanita dapat mengalami dismenore yaitu ketidaknyamanan fisik selama beberapa hari sebelum periode menstruasi. Gejalanya dapat berupa payudara yang melunak, puting susu yang nyeri, bengkak, dan mudah tersinggung.

Sedangkan pra menstruasi sindroma (PMS) merupakan gangguan fisik selama menstruasi seperti kram yang disebabkan kontraksi otot-otot halus rahim, sakit kepala, sakit pada bagian tengah perut, gelisah, letih, hidung tersumbat, dan ingin menangis. Dalam bentuk yang paling berat, sering melibatkan depresi dan kemarahan yang membutuhkan penanganan medis.

Siklus ini pun rentan dengan timbulnya berbagai macam kuman karena cairan yang keluar merupakan darah kotor. Dan, apabila cairan ini didiamkan, lama-kelamaan dapat menimbulkan penyakit pada organ kewanitaan, bahkan pada jangka panjang dapat memicu timbulnya human pappiloma virus (HPV) penyebab kanker serviks.

Memilih pembalut wanita
Melihat kenyataan tersebut, menjaga kebersihan organ kewanitaan sehari-hari, terlebih saat menstruasi, menjadi hal yang tak bisa ditawar.

Hal ini pun bisa dilakukan dari cara termudah, yaitu saat memilih pembalut. Pastikan bahwa pada kemasan pembalut terdapat nomor Depkes yang menandakan produk tersebut sudah lolos uji, memiliki daya serap tinggi, berdaya lekat, dan tidak menimbulkan iritasi sehingga nyaman dipakai.

Ganti pembalut setiap 3-4 jam sekali
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan daerah kewanitaan adalah dengan membasuh organ kewanitaan harus dari arah depan ke belakang dengan pembersih yang cocok dan tidak menimbulkan iritasi. Para wanita dapat membasuhnya minimal saat mandi dua kali sehari. Selanjutnya, pakai pembalut berkualitas dan rutin mengganti pembalut setiap 3-4 jam sekali dan sebelum tidur saat menstruasi.

Kebersihan organ kewanitaan
Di sisi lain, gunakan juga pantyliner  berkualitas, jangan dibiarkan lembab ataupun digunakan seharian. Rutinlah menggantinya setiap 2-4x sehari agar kebersihan daerah kewanitaan tetap terjaga.

Semenatara itu, sebaiknya gunakan pakaian dalam berbahan katun agar menyerap keringat dan tidak saling tukar menukar handuk, pakaian dalam, dan perlengkapan mandi lainnya dengan orang lain. Terakhir, apabila memiliki masalah seputar kesehatan reproduksi, jangan ragu-ragu untuk segera memeriksakan ke dokter spesialis kandungan.

Adanya kepedulian yang tumbuh dalam diri wanita diharapkan mampu berbuah menjadi sebuah tindakan nyata. Menjaga kebersihan organ kewanitaan sedari dini, tak lain menjadi satu cara agar terhindar dari berbagai risiko penyakita reproduksi.

#artikel Inspirasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar