Kamis, 24 Oktober 2013

Apa itu KISTA, MYOM, dan ENDOMETRIOSIS..??

Masih banyak wanita yang bingung membedakan kista indung telur, myom dan endometriosis.

Mirip memang karena merupakan tumor jinak namun sebenarnya berbeda.

Kista Indung Telur (Kista Ovarium) : tumor jinak yang berisi cairan, bisa kental seperti gel (mukus) atau bisa juga berupa cairan (serous).

Menurut Dr. Chepi Teguh Pramayadi, SpOG dari RSIA Evasari : "Kista itu tumor jinak yang berisi cairan. Ia memiliki beberapa jenis, misalnya
-kista endometriosis yang isinya cairan kecokelatan,
-kista dermoid yang terdiri. dari jaringan-jaringan tubuh, ada juga
-kista simplex yang isinya hanya berupa cairan bening,"

Myom (myoma uteri): tumor jinak yang berbentuk jaringan padat atau otot.

Endometriosis: kelainan yang terjadi karena jaringan selaput lendir rahim (endometrium) tumbuh di luar rongga rahim.
Endometriosis dikarenakan adanya muntahan sel-sel endometriosis /endometrium keluar rongga rahim saat haid yang menempel diluar rongga rahim.
Faktor penyebab bisa Karena adanya ketidak seimbangan hormon/faktor hormonal, pencemaran lingkungan »» racun2/ Dioxin serta pola hidup yang tidak sehat.

Penyebab ketiga gangguan di atas sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab utamanya. Sebagian ahli berpedapat bahwa myom dikarenakan akibat dari pengaruh estrogen, kista indung telur (kista ovarium) dikarenakan ketidak seimbangan hormon estrogen dan progesteron. Dan endapan Dioxin di dlm tubuh bisa menganggu keseimbangan hormon td.

Bagaimana mengenali gejala-gejala kista, myom dan endometriosis ?
Beberapa gejala yang hampir sama dan harus diwaspadai:
**Nyeri haid hebat dan terus menerus Pembesaran di perut. Kadang-kadang, kalau masih kecil belum teraba tapi se makin besar akan makin teraba seperti ada benjolan
**Muncul gejala-gejala penekanan akibat pembesaran kista/myom. Misalnya ke depan menekan kandung kemih, ke belakang menekan rectum. Akibatnya muncul gangguan buang air kecil dan buang air besar
**Pada myom uteri, jika ukurannya besar bisa menekan organ-organ sekitarnya **Jika kista bertangkai, bisa muncul nyeri perut tiba-tiba, bahkan muntah-muntah akibat tangkai kistanya yang terpuntir
**Bisa juga jika luas permukaan endometrium menjadi lebih tebal maka haid jadi lebih banyak. Karena kontraksi rahim berkurang atau terganggu, pendarahan saat menstruasi akan lebih banyak

Apakah kista indung telur, myom dan endometriosis hanya bisa dideteksi dengan USG ?
Pemeriksaan dengan USG memang dapat memberikan hasil yang cukup akurat mengenai adanya kista, myom maupun endometriosis, baik ukuran, isi (cairan atau jaringan padat), serta tanda-tanda keganasan.
Selain pemeriksaan USG pada perut sebaiknya dilakukan juga USG transvaginal untuk mengetahui ukuran yang kecil-kecil, namun apabila dicurigai adanya keganasan, disarankan melakukan pemeriksaan radiology (CT Scan) utk memperjelas perluasan dan penyebarannya. Lakukanlah pemeriksaan apabila memiliki keluhan-keluhan seperti serangan nyeri tajam yang muncul mendadak pada perut bagian bawah, pembengkakan tungkai bawah serta gangguan berkemih/gangguan bab.

Bagaimana cara mengobati kista indung telur, myom dan endometriosis ?
Biasanya dilakukan dengan cara pembedahan (operasi). Walau sudah dilakukan tindakan operasi tetap memiliki resiko kekambuhan (dapat tumbuh kembali) bahkan sebelum sampai 1 tahun dan resiko kekambuhannyapun belum bisa dicegah.

Artikel lainnya:
TRIBUNNEWS.COM - Kista dan miom seringkali dianggap sama. Padahal, dua tumor jinak yang bersarang diorgan reproduksi perempuan ini berbeda 180 derajat. Meski sama-sama menyerang organ reproduksi perempuan, namun kista dan miom memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Menurut Dr. Chepi Teguh Pramayadi, SpOG dari RSIA Evasari , memang banyak yang masih bingung membedakan kedua jenis penyakit yang tergolong dalam tumor jinak ini. Padahal, begitu banyak prinsip-prinsip yang berlainan, termasuk dari posisi, bentuk, hingga keluhan.

"Kista itu tumor yang berisi cairan. Ia memiliki beberapa jenis, misalnya kista endometriosis yang isinya cairan kecokelatan, kista dermoid yang terdiri dari jaringan-jaringan tubuh, ada juga kista simplex yang isinya hanya berupa cairan bening," ujar Cepi.

Sementara miom adalah tumor jinak yang terdiri dari serabut-serabut otot polos myometrium . "Jadi ada pertumbuhan sel-sel otot di dalam rahim yang tidak normal. Ia berbentuk seperti kumparan, lama-lama berputar hingga menyerupai bola," tambahnya. Cepi kemudian menjelaskan hal-hal yang juga menjadi pembeda penyakit kista dan miom.
Pertama, terlihat dari lokasi gumpalan.
**Kista terletak di indung telur, bisa di bagian kiri, kanan, atau keduanya.
**"Sedangkan miom itu posisinya di rahim. Ia ada di tengah alat kelamin perempuan atau istilah medisnya terletak di uterus. Ia bisa berada di permukaan rahim, di tengah rahim, atau di dalam rahim," papar Cepi.

Perbedaan kedua, dapat dilihat dari bentuk atau kandungan di dalamnya. Pada miom, terdapat serabut-serabut otot yang padat dan berbentuk bulat. Gumpalan menyerupai batu ini tidak memiliki pangkal atau inti, melainkan hanya serabut otot yang permukaannya dapat dikupas. Sementara kista, isinya sudah pasti cairan.

"Makanya ketika operasi, dia bisa langsung diangkat tapi bisa juga disedot dulu cairannya baru sisanya diambil. Jadi, bentuknya selalu seperti itu. Tidak akan mungkin menjadi terbalik, misalnya kista tapi padat atau miom tapi cair," tambah Cepi.

Lalu, hal ketiga yang membedakan dapat dilihat dari keluhan yang dirasakan perempuan. Kista dapat dideteksi dari rasa nyeri saat haid hari pertama atau kedua, serta adanya rasa nyeri saat berhubungan seksual. Bahkan pada beberapa kasus, kista juga menyebabkan rasa nyeri di luar siklus haid.
Sementara itu, keluhan miom yang lebih dominan justru terlihat pada siklus. Adanya siklus haid yang tak teratur, jumlah hari haid yang lebih panjang, atau jumlah darah haid yang berada di atas batas normal dalam satu siklus.

"Normalnya, perempuan mengganti pembalut rata-rata 3 - 4 kali dalam sehari. Ketika ia mengganti pembalut sampai lima kali atau lebih, berarti jumlah darahnya lebih banyak dari batas umum," papar Cepi. Jumlah darah yang terlampau banyak ini diperkirakan disebabkan adanya miom di dalam rahim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar